Perkenalkan saya Febri salah satu mahasiswa di Universitas Jambi, saya mahasiswa S1 Keperawatan di sana dan alhamdulillah tahun ini akan mengikuti wisuda ke-93 yang akan dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2021.
Saya mau sedikit bercerita tentang pengalaman saya sebagai mahasiswa tingkat akhir yang memiliki kecenderungan sifat malas dalam mengerjakan skripsi, yuuup skripsi! Yang membuat saya lama lulus hingga 6 tahun 8 bulan lamanya adalah karena terkendala di pengerjaan tugas akhir ini, meskipun saya pada akhirnya bisa menyelesaikan skripsi hanya dalam waktu 4 bulan saja di akhir smester namun untuk mencapai ke titik ini tidak lah mudah.
Karena dibutuhkan dorongan dan paksaan yang sangat kuat untuk bisa membangun semangat menyelesaikan tugas akhir bagi mahasiswa yang sudah pasrah dan patah semangat dalam mengerjakan skripsi.
Awal mula yang membuat saya berhenti mengerjakan skripsi dan menunda mengerjakannya hingga 2 tahun lamanya dimulai dari sulitnya mencari data pendukung untuk penelitian, seperti waktu itu saya sudah semangat sekali untuk mengerjakan skripsi dan ketika ingin mengumpulkan data di salah satu rumah sakit di kota Jambi. Saya dipersulit untuk mendapatkan data tersebut karena data yang saya butuhkan bisa menggambarkan bagaimana kualitas pelayanan rumah sakit tersebut, dari sini saya mulai merasa kesal dan hilang semangat untuk mengerjakannya.
Hingga dosen pembimbing saya kala itu selalu menghubungi saya dan menanyakan bagaimana perkembangan skripsi saya, jujur saja! Dosen – dosen di kampus saya bisa dibilang baik hati dan perhatian bahkan saya jadi merasa sangat bersalah karena tidak mau angkat telpon beliau karena masalah ini.
Bisa dibilang saya mengalami depresi kala itu (kalau menurut saya pribadi sih), soalnya saya sudah mengalami beberapa tanda-tanda orang sedang depresi berat, salah satunya tidak mau mengangkat telpon orang lain atau berhubungan dengan orang lain dan saya selama 2 tahun terakhir sering mengurung diri di rumah. Menghabiskan waktu bermain game seharian dan nonton youtube. Intinya tidak ingin berinteraksi sama dunia luar.
Karena saya kuliah di dunia kesehatan di jurusan keperawatan, saya tahu secara sadar kalau saya sedang di fase depresi berat bahkan 1 tahun terakhir sempat muncul pikiran untuk bunuh diri. Untungnya saya mempelajari ilmu ini dan paham betul soal koping diri serta menjauhkan pikiran saya untuk terlelap dalam jurang yang gelap ini. Pikiran ini muncul karena tuntutan yang bertubi-tubi datang menghempas kehidupan saya, saya harus cepat lulus dikeadaan yang seperti saat ini dan pacar saya minta dinikahi sesegera mungkin namun pada akhirnya kami pisah.
Pokoknya kala itu pikiran saya mulai campur aduk dengan berbagai masalah yang datang secara tiba-tiba, yah pokoknya selama 2 tahun terakhir hidup saya terbuang sia-sia. Yang tersisa hanyalah kehidupan kosong, berharap semua berlalu dengan cepat dan berharap semua bisa selesai begitu saja saat bangun dari tidur.
Dari cerita kehidupan saya yang menyedihkan ini, beruntungnya saya masih memiliki orang-orang yang peduli dan men-support saya untuk selalu tegar dan kuat menghadapi masalah ini. Setelah putus dengan pacar saya, banyak wanita yang mulai mendekati dan mencari perhatian saya salah satunya wanita yang paling berpengaruh dalam hidup saya saat menyelesaikan skripsi ini adalah dia yang berinisial J.
Yuuup, sebenernya untuk orang-orang yang sedang mengalami depresi berat seperti saya cukup membutuhkan sedikit perhatian dan dorongan untuk melangkah. Beruntungnya si J ini hadir di saat terakhir masa studi saya di Universitas Jambi (UNJA), masa studi saya tinggal 1 smester saja, jika tidak selesai skripsi saya di akhir smester ini maka saya akan drop-out atau dikeluarkan dari universitas.
Dia yang selalu memberikan perhatian yang saya butuhkan dan dia yang tidak menuntut apapun membuat saya merasa lebih hidup saat menjalani hari-hari ditambah kaprodi keperawatan yang memberikan bantuan kepada saya supaya bisa menyelesaikan skripsi dengan cepat sebelum jatuh tempo. Yah, saya sampai saat ini masih bersyukur bisa melalui semua ini dan sangat berterimakasih pada mereka yang berjasa besar terhadap proses yang saya lalui kala itu.
Dengan support dari si J dan bantuan dari kaprodi keperawatan, saya bisa menyelesaikan skripsi dalam waktu 4 bulan saja. Setelah saya menyelesaikan skripsi ini, saya mulai berpikir dan bertanya-tanya pada diri saya sendiri “Padahal mudah, tapi kenapa harus nunggu 2 tahun baru dikerjain” “Tuh lihat, cuma butuh 4 bulan skripsi udah kelar” “Bodoh, dasar bodoh, kalau semangat di awal tidak perlu harus membayar UKT sampai 20 juta kayak gini“, dan masih banyak pertanyaan serta umpatan yang saya lampiaskan ke diri saya sendiri.
Yah namanya juga orang sedang depresi, pasti mau melakukan apa saja jadi terasa malas dan tidak semangat untuk hidup, hidup pun terasa hampa dan kosong. Seperti itu lah yang saya alami kala itu, mungkin banyak diluaran sana mahasiswa tingkat akhir seperti saya. Lama menuntaskan tugas akhir bukan karena tidak mampu atau tidak bisa tapi mungkin saja ada beberapa alasan yang membuat mereka jadi tertahan dalam mengerjakannya.
Untuk Anda para adik-adik mahasiswa tingkat akhir yang sampai saat ini belum juga menentukan judul skripsi dan melanjutkan penelitian, mulai lah keluar rumah dan tanyakan pada dosen pembimbing “Bu, judul skripsi yang mudah apa ya?”, jika dosen pembimbing sudah menentukan judul untuk Anda kerjakan maka kerjakanlah, sebenernya semua itu akan terasa mudah jika kita coba kerjakan. Jangan berpikir berat untuk dikerjakan nanti Anda akan kesulitan saat melangkah.
Saya tidak tahu pasti tentang tulisan ini, mungkin Anda membacanya akan bingung “Sebenarnya ini tulisan tentang apa?“, saya pribadi juga bingung! saat ini saya sedang menulis apa Hahaha…
Ini hanyalah artikel ngalor-ngidul yang saya buat untuk memenuhi syarat terakhir yang ada di Siakad UNJA, jadi tiap mahasiswa diwajibkan menulis sesuatu tentang Universitas Jambi di website mereka dan memberikan backlink ke website kampus.
Sepertinya artikelnya cukup sampai di sini saja, pesan saya untuk para mahasiswa tingkat akhir “Jangan menyerah!” perjalanan Anda masih panjang, jangan mau kalah dan berhenti di sini saja. Ayo mulai bergerak detik ini juga!