Kemarin tanggal 24 Februari 2015 saya pergi ke kantor capil yang ada di daerah Kantor Bupati Sarolangun. di sana saya ingin membuat e-KTP, waktu itu saya hanya bermodalkan KK asli + fotocopy 1 rangkap dan surat antar pembuatan e-ktp dari kepala RT/Lurah dan Camat. namun saya di suruh pulang kembali dikarenakan bahan yang tidak lengkap. saya pun bertanya “kenapa bahan saya tidak lengkap ?”, di jawab “bapak, Bahan bapak masih kurang silahkan lihat bahan-bahan yang di harus di lengkapi untuk pembuatan e-ktp di depan” (menunjuk selembaran kertas dekat pintu). trus saya bertanya lagi “loh mbak, bukannya bikin e-ktp bahan nya cuma ini saja” di jawab kembali dengan nada sedikit lebih tinggi “bukan bapak, di sana kan sudah tertulis bahannya apa apa saja”.
saya pun heran, tidak ada penyuluhan ataupun pemberitahuan mengenai bahan-bahan yg harus di lengkapi terlebih dahulu sebelum membuat e-ktp. Seperti Ijazah, Akta kelahiran, perekaman ktp dari camat dan buku nikah, setelah kejadian ini saya pun pulang, dan menugurus berkas-berkas yang kurang. di tanggal 25 Februari 2015 yaitu hari ini, saya mulai di pagi hari saya berangkat dari rumah menuju ke kantor capil tersebut di kabupaten sarolangun sekitar pukul 09:15 WIB dan tiba di sarolangun sekitar pukul 10:20 WIB. Setelah tiba nya di sana saya langsung memakirkan motor di lokasi parkir dan kemudian menuju ke kantor / ruangan tempat verifikasi data kependudukan dan berkas – berkas sebelum di lakukan nya perekaman e-ktp. di sini saya ketemu pegawai A (saya gak tau namanya) di ruangan ini bahan saya di ceck kembali dan di lihat sudah lengkap apa belum, dan bahan saya sudah lolos verifikasi dan lengkap. Kemudian saya di alihkan ke pegawai B. dengan pegawai B ini saya di suruh menyerahkan berkas saya dan nanti akan di berikan Ttd dari pegawai ini(pegawai B). setelah nya saya mendapatkan ttd dan Cap baru dari pegawai B saya di alihkan kembali ke ruangan di sebelah ruangan verifikasi data (lupa nama ruangan nya). saya bereskan berkas2nya kemudian saya pergi ke ruangan tersebut dan saya bertanya kepada petugas bapak2 yg sedang santai “permisi… Pak saya mau buat e-ktp” di jawab”wah ibu nya sedang keluar, letak kan saja bahan nya di atas meja itu, bapak silahkan tunggu di luar dulu”. saya heran jam segini pegawai kok pada sepi entah kemana pada keluyuran kali (dalam benakku), terus saya pun menunggu di luar di ruang tunggu, 5menit berlalu kemudian 15 menit pun berlalu tak kunjung juga orang yang di tunggu datang datang juga, setelah saya menunggu hampir 1 jam sekitar 45 menitan akhirnya petugas C pun datang, lalu dia mengambil berkas nya dan memberikan selembaran kertas untuk bukti bahwa bahan saya lengkap (hanya memberikan selembaran kertas beserta ttd beliau saya harus menunggu kedatangan beliau hingga hampir 1 jam dan penyerahan itu tidak sampai 5 menit saja #haduh). setelah saya mendapatkan berkas saya kembali dengan tambahan 1 kertas lagi saya pun di suruh ke bangunan yang ada di depan ( bangunan untuk perekaman e-Ktp).
saya pun bergegas pergi ke bangunan yang ada di sebelah, saya lihat banyak bapak-ibu yang sedang duduk di depan ruangan, saya tak bertanya langsung saja masuk dan kemudian menyapa petugas D “ibu … saya mau buat e-ktp, ini berkas saya sudah lengkap,,, katanya tinggal rekaman untuk pembuatan e-ktp” di jawab “ouh iya, tunggu dulu ya” di jawab nya singkat, lalu saya pun menunggu sambil berdiri seperti orang gak ada kerjaan cuma ngeliatin sekitar terus beberapa menit telah berlalu saya bertanya kembali “ini jadinya saya nunggu apa ya bu?” saya bertanya,”saya mau buat e-ktp, berkas udah lengkap jadi saya harus ngapain lagi?”tanya lagi, kemudian petugas D menjawab “iya bapak, disini buat e-ktp nya bapak letakan saja berkas nya di sini nanti kami panggil” ouh dari tadi saya nunggu cuma di suruh gini -_- kenapa gak bilang dari awal (dalam benakku).
akhir nya saya pun ikutan menunggu di depan ruangan bersama bapak-ibu yang ingin membuat e-ktp jg.
Saya heran dengan pembuatan e-ktp ini padahal waktu sudah menunjukkan pukul 11:00 lebih namun proses pembuatan e-ktp tidak berjalan-jalan, ternyata setelah saya tanyakan ke bapak yang di sebelah “lagi nunggu orang yang perekam e-ktp”katanya, saya lihat di dalam tadi ada orang perekam nya namun kok belum juga ada proses nya, setelah menunggu beberapa menit barulah ada beberapa orang yang di panggil itu pun saya lihat pegawai masih merokok sambil ketawa – ketawa bergurau dengan sesamanya tanpa memperhatikan masyarakat yang membuat e-ktp. di acuhkan lebih tepat nya,entah apa yang mereka bicarakan sepertinya asyk hingga bisa mengundang tawa terbahak bahak.
sekitar pukul 11:45 WIB giliran saya di panggil untuk pembuatan e-ktp, saya pun masuk kedalam dan siap untuk melakukan pemotretan, namun sebelum pemotretan saya sempat di tanya “Sebelum nya sudah pernah melakukan perekaman e-ktp di kecamatan” saya jawab “belum” lalu dia bilang “data kamu yang ada di KK tidak terdaftar sebagai penduduk dan tidak bisa membuat e-ktp”, saya syok dan heran, untuk apa guna KK kalau nama dan identitas saya tidak terdaftar di sensus penduduk. lalu saya mengajukan pendapat “pak bukan nya di KK ada NIK dan nama saya trus kenapa tidak bisa di lacak pada database nya ? padahal saya sudah memiliki KTP lama (KTP manual)” di jawab kembali “iya data kamu tidak ada di dalam komputer ini” trus pegawai E ini memanggil orang selanjutnya, saya pun di suruh menghadap ke pegawai D tadi, dan saya berbicara kepada beliau “ibu kata bapak itu data saya di KK tidak terdeteksi di komputer” saya di cuekin, si pegawai E hanya menjawab “tunggu ya” sambil mengecek beberapa berkas2. trus saya menunggu lagi beberapa menit baru bertanya kembali”jadi ini saya harus gimana apakah menunggu berkas ini di ceck kembali atau mau di upload kembali data baru” ibu itu pun menjawab sepele “iya tunggu aja, berkas nya letakan di sini saja nanti saya ceck, sekarang saya mau istirahat” waktu sudah menunjukkan pukul 12:15WIB. jam isitirahat untuk semua pegawai negri di capil, mengingat waktu istirahat dan mendengar adzan saya pun pergi ke mushola di kantor tersebut dan sholat Dzuhur. setelah sholat saya melihat waktu masih pukul 12:45 WIB dan saya berpikir masih lama waktu mereka untuk istirahat, saya pun pergi ke BANK BRI untuk melakukan pembayaran UKT saya. tidak membutuhkan waktu lama hanya antri beberapa menit saja, setelah pukul 13:25 WIB saya pun kembali ke kantor Capil, pikiran saya pegawai negri waktu istirahat hanya sampai jam 13:30 WIB. namun setiba nya disana saya lihat hanya beberapa saja petugas yang ada termasuk petugas E bagian perekam e-ktp, lalu saya datangin petugas E saya pun bertanya”pak gimana masalah saya yang tadi? apakah hari ini bisa di selesaikan?” di jawab nya “entah yah. tunggu saja mbak yang tadi (pegawai D) mbak itu yang mengurus berkas tdi soal nya bukan tugas saya” ok saya terima jawaban itu saya pun menunggu di luar, 1 jam berlalu waktu menunjukan pukul 14:25 WIB, setelah menunggu lama saya menanyakan kembali ke petugas D “Pak ibu tadi masih lama yah ? ini sudah jam 2 lewat tapi kenapa dia belum datang” di jawab petugas E ” sabar sebentar lagi dia datang, dia masih menyusui anak nya, lagi istirahat sebentar” ok saya terima itu dan saya pun menunggu lagi, dan menunggu lama, 10 menit berlalu, 15 menit berlalu, hingga puku 13:00 WIB kurang 5 menit akhirnya ibu itu datang juga, saya biar kan dia lewat dan masuk ke kantor begitu saja tanpa pertanyaan dari saya. setelah sekitar 5 menit dia di dalam kantor baru lah saya bertanya kepada dia “ibu gimana data saya sudah di ceck ? apakah ada data saya atau ini mau di data ulang ?” dengans santai dia menjawab”bapak data bapak nanti di cari ya,,, besok di cari data dan berkas2 bapak, sekarang bapak pulang saja besok datang lagi” what ……. di suruh pulang setelah menungu 2 jam di luar. Kurang ajar bener ini orang dalam benak saya, gak tau apa lokasi rumah ama ini kantor makan waktu 1 jam perjalanan malah di suruh pulang begitu aja, mana sudah nunggu lama – lama. saya kesal dan jengkel dalam pikiran saya, dari mana ibu ini bisa bilang seperti itu dari tadi sebelum istirahat saya lihat pegawai D belum melakukan apa – apa selain hanya melihat berkas2 yg telah membuat e-ktp. berkas saya di cuekin dan tidak di urus, trus saya bilang ke petugas D “jadi saya harus pulang dulu baru besok kesini lagi?apakah tidak bisa di cari dulu data saya bu?” di jawab dengan nada sedikit tinggi” tidak bisa pak,proses nya itu lama jadi besok saja datang ke sini lagi sekitar puku 9 atau 10an lah”.
saya heran ini ibu sibuk ngurusin berkas yang lain namun berkas saya tidak di urus, usut di usut ternyta itu berkas orang yang bikin e-ktp tadi siang serempak saya. ada 2 e-ktp ibu dan anak yang udah siap jadi dan tinggal di terima saja oleh si pembuat, padahal tadi siang dia membuat nya, dan saya heran dan bertanya dalam diri sendiri “loh bukan nya tadi ada bapak2 bikin e-ktp katanya di suruh nunggu 14 hari e-ktp nya baru selesai, loh kok ibu sama anak ini beda ? bisa langsung jadi aja” ternyata ibu dan anak ini membayar 100rb kepada pegawai “kata ibu itu sendiri” makanya proses pembuatan e-ktp dan berkas2 nya di urus dengan cepat, trus ada lagi laki – laki muda seumuran saya juga membuat e-ktp berbarengan dengan saya juga langsung jadi, ternyata dia kenal sama orang perekam e-ktp itu padahal ijazah dengan KK nama nya tidak sesuai namun bisa dengan cepat membuat e-ktp dan langsung jadi, yang lebih nyakitin hati itu ada bapak pegawai F yang bikin e-ktp hanya bermodalkan surat rekom RT dan fotocopy KK bisa buat e-ktp ( kok saya kemarin di tolak yah) sungguh miris jadi masyarakat biasa, dan miris juga lihat pegawai negri yang berkelakuan seperti ini, sudah tidak disiplin waktu, kerja nya cepet kalau di bayar lebih, trus perokok berat, sukanya merokok di dalam ruangan, saya kan alergi dengan asap rokok, jadi kalau masuk kantor saya sambil nutupin hindung dengan jaket dan sesekali keluar ruangan untuk tarik napas…
sekian laporan dan cerita saya hari ini, yang jelas pelayanan untuk pembuatan e-ktp di sarolangun sangat tidak memuaskan , tidak sehat, lama, dan tentu tidak adanya keadilan. ! andai pemerintahan bisa menanggapin kejadian ini agar tidak ada korban masyarakat lain nya. kalau kayak gini tentu masyarakat akan malas untuk membuat e-ktp. kalau cara nya di persulit dengan uang