Unboxing dan Review Kamera Canon EOS M3: Cocok Untuk Vlogging – Tak lama ini video blog (vlogging) menjadi booming di tanah air bahkan di luar negri juga.
Sekitar awal tahun 2015 lalu memang sudah menjadi kebiasaan masyarakat luar negri membuat video blog seperti daily activity mereka dan di Indonesia sendiri mulai nge-trend sekitar awal tahun 2017 mulai meranjak deman vlogging nya.
Sebenarnya saya pribadi sudah bermain youtube cukup lama dan membuat recording video game tahun 2011 lalu, itu juga yang jadi alasan awal saya mulai belajar mencari uang dengan google adsense.
Di tahun 2014 saya mencoba memberanikan diri melakukan recording video dengan menampilkan diri dalam frame, you know lah ya, muka saya hancur berantakan penuh bekas jerawat dan juga tidak beraturan (Tidak semulus muka para youtuber terkenal).
Tapi saya mah masa bodoh dah sama muka, kamu bisa lihat video tentang unboxing dan juga ngulik sedikit tentang Kamera EOS M3 dengan lensa EF-M 18-54 mm STM di atas sebagai contohnya (Mencoba berani tampil didepan kamera).
Mengenai hasil video dari EOS M3, kalau menurut saya fokus kamera ini tidak lah terlalu bagus untuk recording video di dalam ruangan yang minim cahaya.
Saya tidak begitu pengalaman soal kamera mungkin saja hasil yang tidak bagus bisa di karnakan faktor lensa atau sebagainya, soalnya saya belum coba pakai lensa 22m EF-M atau lensa yang lainnya“Pengen beli tapi duit belum ada”
Desain Kamera Mirrorless EOS M3
Spesifikasi Lengkap Canon EOS M3

INFO:
Kalau mau lihat info spesifikasi lebih detail dari Canon EOS M3, kamu bisa klik di sini.
Kesimpulan mengenai kamera EOS M3
Setelah memakai kamera EOS M3 untuk hunting foto dan kemudian membuat video, yang saya rasain sih tidak terlalu puas dengan performanya dalam mengambil fokus saat foto maupun recording video.
Untuk sekedar mengambil jepretan foto sudah lumayan bagus tapi kalau untuk selfie ataupun Wefie sangat tidak saya rekomendasikan pakai Mirrorless EOS M3.
Berikut contoh beberapa foto dari kamera EOS M3 + Lensa EF-M 18-54 mm STM
Kalian bisa lihat sendiri bagaimana titik fokus yang dihasilkan kamera EOS M3 ini, titik fokus yang EOS M3 punya tidak banyak jadi kalau untuk ambil foto selfie atau wefie dengan objek yang banyak kamu harus rela mengorbankan antara yang blur depan atau belakang dan ini sering banget saya alami saat mau foto bersama dengan teman-teman.
Sedang untuk mengambil gambar dalam video, sensor juga sepertinya berusaha keras untuk mengambil fokus kalau cahaya dalam ruangan tidak cukup memadai, lihat saja contoh video berikut ini:
Mungkin ada yang salah dari cara atau pandangan ngulik saya mengenai kamera ini, soalnya saya pakai lensa standar EF-M 18-54 mm STM yang memiliki fokus macro tidak terlalu dekat, jadi kalau bikin video seperti unboxing di atas terlihat emang susah fokus.
Tapi beberapa kali saya mencoba mengambil fokus objek dengan jarak fokus lensa yang sesuai juga terkadang akan terasa lambat perpindahan fokus dari objek satu ke objek lainnya.
Itu sih yang saya rasakan selama menggunakan kamera EOS M3 ini, kalau ditanya nyesal atau tidak saya jawab mungkin tidak.
Kembali lagi ke diri kita sendiri bagaimana mengoptimalkan sebuah senjata agar bisa menghasilkan sebuah karya yang luar biasa.
Kalau kamu mau beli kamera ini, saran saya coba browsing-browsing lagi dan lihat video komparasi antara kamera EOS M3 dengan produk kamera dari brand lainnya yang memiliki harga kurang lebih sama.
Sampai sini dulu artikel Unboxing & Review Kamera Mirrorless Canon EOS M3, semoga bermanfaat.
The Review
CANON EOS M3
Kamera Mirrorless yang memiliki ukuran compact serta ringan, sangat cocok untuk digunakan dan dibawa berpergian (Traveling). Meski ukuran kecil bukan berarti performanya buruk, sesuai dengan harga yang diberikan. EOS M3 cocok untuk kamu yang baru belajar menggunakan kamera profesional seperti Mirrorless.
PROS
- Ukuran Kecil dan Ringan.
- Harga Bersahabat Dengan Kantong.
- Durability Bagus.
- Desain Lumayan OK.
CONS
- Sedikit Susah Mengambil Fokus Di Kondisi Low-Light
- Titik Fokus Sedikit.
- Recording Video Tidak Stabil atau Smooth
- Hanya Bisa Mengambil Video Dengan Frame Rates 30 FPS
- Rekam Video Hanya Sampai FullHD
Review Breakdown
- Performance
- Design
- Features
- Specification
- Prices